12 Jun 2012

BAHASA INDONESIA PART 2


pert8. ALINEA
Berdasarkan fungsinya, struktur alinea
diklasifikasikan dalam 2 macam :
1. Kalimat topik/kalimat pokok
Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambungan
2. Kalimat penjelas/pendukung
Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea;

Kesatuan -  membicarakan satu gagasan
Kepaduan  - seluruh kalimat saling terkait, mendukung gagasan tunggal

Menurut sifat isinya
Alinea Persuasif
Alinea Persuasif adalah alinea yang mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi sesuatu dengan cara mempengaruhi pembaca.
Alinea Persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama advertorial yang belakangan ini marak mengisi lembaran koran, majalah, serta lembar promosi lainnya.
Alinea Argumentatif
Alinea Argumentatif adalah alinea yang membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung. Alinea Argumentatif umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan. Dalam tulisan ilmiah, alinea argumentatif, deskriptif, dan ekspositoris bahu-membahu membangun karangan.
Alinea Naratif
Alinea Naratif adalah alinea yang menuturkan peristiwa  atau keadaan dalam bentuk cerita.
Alinea naratif sering dipakai dalam karangan fiksi atau non ilmiah seperti novel dan cerpen.
Alinea Deskriptif
Alinea Deskriptif adalah alinea yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa. Alinea Deskriptif umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan.
Alinea ekspositoris
Alinea Ekspositoris adalah alinea yang memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.
Alinea ekspositoris umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan. Khusus untuk berita di dalam surat kabar, sebagian besar memakai alinea ekspositoris.

Pengembangan Alinea
►Metode Definisi
►Metode Proses
►Metode Contoh
►Metode Sebab-akibat/ akibat-sebab
►Metode Umum-khusus/ khusus-umum
►Metode Klasifikasi
►Metode Perbandingan

pert10. TEMA, TOPIK, JUDUL TULISAN, DAN KERANGKA KARANGAN
Tema
• Tema merupakan amanat yang akan disampaikan oleh penulis.
• Bisa berupa tema pendek dan tema panjang
• Tema pendek : berbentuk kata/frasa

Topik
Topik: pokok pembicaraan/pokok permasalahan.
• Bersifat lebih khusus/konkret karena pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari tema.

Judul
• Merupakan penjabaran/perincian dari topik
• Bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah
• Topik dapat menjadi judul karangan

Kerangka Karangan
• Merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan
• Berfungsi untuk mengarahkan , Dibentuk dengan menggunakan sistem tanda atau kode tertentu

Kerangka Topik
• Terdiri atas kata, frasa, dan klausa
• Tidak memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap

Pola Penyusunan Kerangka
Karangan
• Pola Alamiah -  berdimensi ruang dan waktu
– Urutan ruang -  pola penguraian yang menggambarkan keadaan suatu ruang
– Urutan waktu -  berdasarkan urutan kejadian/kronologis
• Pola Logis
– Klimaks – antiklimaks
– Sebab – akibat
– Pemecahan masalah
– Umum – khusus

pert11. PENULISAN KARANGAN ILMIAH
Macam Karangan
► Karangan non ilmiah : karangan yang tidak terikat pada karangan baku
Misal: anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama
► Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non-ilmiah
Misal: artikel, editorial, opini, reportase
► Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
Misal: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi

Karangan Ilmiah
►Karangan ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah, berdasarkan hasil penyelidikan/fakta-fakta ilmiah, dapat dibuktikan secara empiris, dan ditulis dengan teknik penulisan ilmiah.
►Penyusunan dan penyajian karya didahului
oleh studi pustaka dan studi lapangan

pert12. Kutipan, Catatan Kaki, Daftar Pustaka
A. KUTIPAN
_ Pinjaman pendapat dari seseorang, baik yang berupa tulisan dalam buku, majalah, surat khabar, jurnal, bentuk tulisan lainnya, serta dalam bentuk lisan, seperti hasil pidato dan sebagainya.
_ Fungsi:
_ Landasan teori
_ Penguat pendapat penulis
_ Penjelasan suatu uraian
_ Bahan bukti untuk menunjang uraian
Ada 2 cara mengutip yaitu:
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung
1. Kutipan langsung
Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain seperti aslinya.
2. Kutipan tidak langsung
_ Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain dengan bahasa penulis sendiri
_ Dalam kutipan ini telah terjadi perubahan bahasa dari aslinya dan diutarakan dengan gaya bahasa penulis.
_ Untuk menunjukkan bahwa naskah tersebut kutipan, diikuti dengan nama pengarang dan tahun

B. Catatan Kaki
1. Fungsi
Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah.
2. Pemakaian
_ Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan
_ Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang  sama dibahas di dalam tulisan
3. Penomoran
- Menggunakan angka arab (1,2, dan seterusnya) di bagian belakang yang diberi catatan kaki dan ditulis dengan teknik superscripts.
4. Penempatan
- Langsung di belakang bagian yang diberi catatan kaki.
- Yang umum adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab

_ Ibid
_ Singkatan dari Ibidum = sama dengan diatas.
_ Ibid dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.
_ Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama.
_ jika bahan yang diambil (dikutip) dari nomor halaman yang berbeda, maka digunakan ibid dengan nomor halamannya. Ibid tidak boleh dipergunakan bilamana diantara dua sumber terdapat sumber lain, dan dalam hal ini dipakai op.cit. atau loc.cit.

_ op.cit
_ Singkatan dari opere citati = karya yang telah dikutip.
_ Dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber lain. Pemakaian op.cit harus diikuti nomor halaman yang berbeda.
_ Kalau dari seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih, maka untuk menghindarkan kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan
_ mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I, II, III, IV, ……….dst) pada “footnote” sesudah tahun penerbitan di antara dua tanda kurung.

_ loc.cit
_ Singkatan dari loco citati = tempat yang telah dikutip.
_ dipergunakan kalau menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain.
_ Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu
dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya.

C. DAFTAR RUJUKAN/REFERENSI/ DAFTAR PUSTAKA
_Merupakan daftar acuan/daftar rujukan yang dirujuk oleh penulis dalam karya tulis ilmiahnya
_Merupakan bagian dari sikap ilmiah
_Memerlukan kecermatan & ketelitian

Format Vancouver
_ Menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi).
_ Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan
_ Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan.

Format Harvard
_ Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan
berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam
naskah tulisan). Alamat Internet ditulis menggunakan huruf miring. Membuat daftar rujukan
_ Urutan penulisan rujukan adalah: nama pengarang, tahun, judul, kota terbit, penerbit.
_ Penulisan pengarang diawali nama keluarga
_ Urutan penulisan dipisahkan dengan separator dengan titik (.) atau koma (,).
_ Judul ditulis huruf miring (italic) atau garis bawah (underline)
_ Pada daftar rujukan, rujukan ditulis urut abjad nama pengarang
_ Jarak antar rujukan 2 spasi, sedang antar baris dalam 1 rujukan 1 spasi


D. Membuat tabel, grafik dan gambar

Tabel
_ Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok
_ Jika lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri
_ Diberi identitas (nomor dan nama) di atas tabel
_ Nomor tabel ditulis dengan angka arab
_ Jika tabel lebih dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman selanjutnya.
Grafik dan Gambar
_ Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok.
_ Jika lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri.
_ Diberi identitas (nomor dan nama) di bawah grafik/gambar.
_ Nomor grafik/gambar ditulis dengan angka arab.
_ Jika grafik/gambar lebih dari satu halalaman, kepala grafik/gambar harus diulang pada halaman selanjutnya.

3 Apr 2012

BAHASA INDONESIA

PERTEMUAN 1 : KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA
Fungsi Bahasa
Bahasa berfungsi sebagai alat:
  1. Berkomunikasi
  2. Mengekspresikan diri
Bisa berupa mengekspresikan diri (Nada bicara dengan marah,senang,sedih)
  1. berintegrasi & beradaptasi social
Dengan Menghilangkan dialeg/cara bicara pada daerah tertentu.
  1. Kontrol social
Apa yang disampaikan pada komunikasi mengontrol perilaku kepada oranglain.
Contoh: ceramah agama.
BEDA RAGAM LISAN DENGAN RAGAM TULIS
RAGAM LISAN
RAGAM TULIS
  • § Menghendaki adanya lawan bicara
  • § Unsur fungsi gramatika (subjek, yg predikat objek) dinyatakanbantuan gerak tubuh &mimik
  • § Terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu
  • § Makna dipengaruhi oleh tinggi-rendah dan panjang pendek suara
  •  Tidak perlu lawan bicara
  •  Unsur fungsi gramatika (subjek, yg predikat objek) dinyatakn dengan kata-kata
  • § Tidak terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu.
  • § Makna ditentukan oleh tanda baca

RAGAM BAHASA
Ragam bahasa yaitu variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa
Berdasar media Pengantarnya
  • Ragam lisan
  • Ragam tulis
Berdasarkan situasi pemakaiannnya
  • Ragam formal =  (Saya, Anda, Saudara, Bapak, Ibu,Saudara.)
  • Ragam semiformal = (Aku, Kamu, Bung, Mas, Dik, Mbak)
  • Ragam nonformal = (Gue, Ane, Lu, Neng, Situ)
RAGAM FORMAL/BAKU
  • Merupakan ragam tinggi, bersifat formal
  • Memiliki sifat:
* Kemantapan dinamisà aturan/kaidah yg tetap dan seragam
*Cendikia àlogis, masuk akal
LARAS BAHASA
Laras bahasa yaitu kesesuaian bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakai. bahasa dengan ciri tertentu yang dipakai (difungsikan) untuk keperluan tertentu.
Macam-macam laras bahasa:
  • Laras ilmiah
  • Laras sastra (puisi, cerpen, novel,dll.)
  • Laras jurnalistik (berita, editorial,iklan, dll.)
  • Laras hukum
  • Laras kedokteran
  • dll.
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
  • Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai dengan situasi pemakainya serta tidak menyimpang dari kaidah yang telah dibakuk
Sumber : suhandiah.ppt.bahasa indonesia

PERTEMUAN 2 : TATA EJAAN DAN PILIHAN KATA

Ejaan : Seperangkat aturan/kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa
Mengeja : kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata.
SEJARAH EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA
1. Ejaan Van Ophuijsen à(1901 – 1947)  = Seorang guru besar Belanda & pemerhati bahasa Indonesia
2.Ejaan Republik (ejaan Suwandi) à (1947 – 1972) = Menteri PP dan K RI saat itu
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) à 16 Agt. 1972 – sekarang)
PENULISAN UNSUR SERAPAN
* Unsur serapan diambil dari bahasa daerah dan bahasa asing
*  Berdasar integritasnya, unsur serapan dibagi menjadi:
a. Belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia, pengucapannya masih mengikuti cara asing.
Misal: reshuffle, shuttle cock
b. Pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
Misal:
haemoglobin menjadi hemoglobin
authentic menjadi autentik
colonel menjadi kolonel
central menjadi sentral
technique menjadi teknik

DIKSI
  1. Penggunaan kata dalam berbagai kesempatan harus memperhitungkan ketepatan dan kesesuaiannya.
  2.  Tepatà makna, logika, maksud
  3. Sesuaià konteks social
Fungsi Diksi
  1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
  2. Membentuk gaya ekspresi yang tepat sehingga dapat diterima dengan tepat oleh pembaca.
PERTEMUAN 3 : STRUKTUR KALIMAT (SPOK)
KALIMAT
• Kalimat merupakan bentuk bahasa atau wacana yang digunakan sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain (Mustakim, 1994).
UNSUR KALIMAT
a)      SUBJEK
• Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), semua hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
• Subjek biasanya berisi:
– Kata/frasa bendaàMeja direktur besar.
– KlausaàYang berkumis tipis adalah kekasihku.
– Frasa verbalàMembangun sistem informasi akuntansi sangat mahal.
• Dapat pula dikenali dengan cara memakai kata tanya siapa (yang)apa (yang) kepada  PREDIKAT.
• Jika jawaban tidak logis maka tidak ada Subyek
b)      PREDIKAT
• Predikat menyatakan :
– keadaan yang dilakukan oleh S
– Sifat, situasi, status, ciri atau jati diri S
– Jumlah sesuatu yang dimiliki S
• Bagian kalimat menghubungkan antar S dengan O dan K
• Dapat berupa kata/frasa berkelas verba, adjektifa, numeralia (kt. Bilangan), dan nomina (benda)
  • Contoh
  • Ibu sedang tidur siang à melakukan apa ibu?
  • Putrinya cantik jelita àbagaimana putrinya?
  • Kota Tanggulangin dalam acaman lumpur. àBagaimana situasi kota Tanggulangin?
  • Lusi seorang penyanyi à memberi tahu status Lusi
c)      OBJEK
• Bagian kalimat yang melengkapi P.
• Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.
– Nomina = buku
– Frasa Nomina = buku sejarah
– Klausa = buku sejarah pertempuran bangsa Melayu
• Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang memerlukan O
– Contoh:
– Harmanto membuat …
– Sistem analisis merancang …
Membuat, merancang à verba transitif à P yang memerlukan O
• JikaP diisi oleh verba INTRANSITIF maka O tidak diperlukan.
• Sehingga kehadiran O dalam kalimat dikatakan TIDAK WAJIB HADIR.
Contoh:
– Nenek mandi.
– Ayah tidur.
– Tamunya pulang.
–mandi, tidur, pulang à tidak perlu O
• Obyek dapat menjadi Subyek bila dipasifkan
– Harmanto menulis buku ini
– Buku ini ditulis oleh Harmanto
d) PELENGKAP
• Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.
• Letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba.
• Seringkali kita dibuat bingung antara Pelengkap dan O.
• Pelengkap tidak dapat menjadi Subyek bila dipasifkan.
• Jika kalimat ada O maka biasanya Pel terletak setelah (di belakang) O.
• Pelengkap dapat pula diisi oleh frasa adjektiva dan frasa preposisional
– Frasa adjektiva = benar sekali, sudah tidak layak
– Frasa preposisional = di, ke, dari sampai, selama, sepanjang
e) KETERANGAN (Ket)
• Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya.
• Unsur Ket dapat berfungsi untuk menerangkan S, P, O, dan Pel.
• Dimanakah posisi keterangan itu? Bisa di awal, tengah, dan akhir kalimat.



PERTEMUAN 4 DAN 5 :  KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif ialah kalimat yang benar, jelas, dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca secara tepat.
 Ciri-ciri kalimat efektif:
1. KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
• Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
• Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
• Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok.
• Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.
BEBERAPA CIRI KESEPADANAN
• Mempunyai struktur jelas.
• Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
• Tidak terdapat subjek ganda.
• Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh-contoh Kesepadanan
• Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi = subyeknya tidak jelas.
• Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. à unsur S-P-O tidak berkaitan erat
Mestinya…
• Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi.
• Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.
2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK
• Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
• Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
• Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh-contoh Kepararelan:
1. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
2. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar
3. KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA
• Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
• Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2. Melakukan pengulangan (repetisi)
3. Melakukan pengontrasan kata kunci
4. Menggunakan partikel penegas
Penekanan Kata :
1. Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.
􀂄 Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas.
􀂄 Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
2. Repetisi
– Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
– Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya
3. Pengontrasan kata kunci
– Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
– Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
4. Partikel Penegas
– Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
– Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah
4. KEHEMATAN KATA
􀂄 Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi  kata menjadi padat berisi.
Dapat dilakukan dengan cara:
􀂄 Menghilangkan pengulangan subyek
􀂄 Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
􀂄 Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
􀂄 Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
  1. Contoh Menghilangkan pengulangan subyek
􀂄 Karena ia tak diundang, dia tidak dating ke tempat itu.
Mestinya menggilangkan kata ia
  1. Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata
􀂄 Mira adalah gadis yang memakai bajuwarna merah
Mestinya menggilangkan kata warna
  1. Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
􀂄 Jangan naik ke atas karena licin.
Mestinya menggilangkan kata ke atas
Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
􀂄 Ia mengambil semua jeruk-jeruk yang masih ada di meja.

5.KESATUAN GAGASAN
􀂄 Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
􀂄 Contoh:
􀂄 Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
6.KELOGISAN
􀂄 Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
􀂄 Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
􀂄 Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
􀂄 Jalur ini terhambat oleh iring-iringan jenazah.
Sumber : suhandiah.ppt.bahasa indonesia

PERTEMUAN 6 : VARIASI KALIMAT
Variasi kalimat disebut juga Parafrasa.
􀂋 Penulis harus berusaha menghindarkan pembaca dari keletihan dan kebosanan.
VARIASI KALIMAT
Dapat dilakukan dengan cara-cara:
1)      KALIMAT AKTIF KALIMAT PASIF
Pengubahan dengan cara:
  • Obyek kalimat aktif menjadi subyek pada kalimat pasif dan subyek pada kalimat aktif menjadi pelengkap pada kalimat pasif. Predikat diisi oleh verba berawalan (me N-)
  • Pelengkap pada kalimat pasif menjadi subyek pada kalimat aktif, dan subyek menjadi Obyek. Predikat diisi oleh verba berawalan (di-)
Contoh :
2)      Stilistika
􀂋 Stilistika yaitu Predikat dan Obyek pada kalimat aktif menjadi Subyek pada kalimat pasif.
Contoh :
3)      Elips/Pelesapan
􀂋 Pelesapan dilakukan pada bagian tertentu dalam suatu kalimat atau bagian itu diganti dengan bentuk yang lebih pendek tanpa mengubah makna kalimat
Contoh :
􀂄 Kamu uruslah lahan itu dengan baik!
Uruslah lahan itu dengan baik
􀂄 Pengamatan terhadap teroris dilakukan selama dua bulan
Kegiatan itu dilakukan selama dua bulan
4)      Penggabungan
􀂋 Ide yang berkaitan erat dapat dinyatakan dalam kalimat majemuk.
Contoh:
􀂄 Penyeleksian data dilakukan pada bulan pertama.
􀂄 Pengolahan data dilakukan pada bulan berikutnya.
􀂄 Penyeleksian dan pengolahan data dilakukan berturut-turut pada bulan pertama dan berikutnya.
5)      Permutasian
􀂋 Permutasian yaitu mengedepankan fungsi-fungsi sintaktis tertentu tanpa mengubah makna kalimat.
􀂋 Fungsi sintaktis adalah unsur-unsur dalam kalimat yang menempati fungsi SPOPelK
􀂋 Contoh kalimat tunggal pasif dengan empat faktorial:
Penelitian tentang ikan dilaksanakan di daerah Pandeglang selama tiga bulan.
S                      P                                  K1                   K2
􀂋 Susunan dasar kalimat ini adalah SPK1K2, Bisa dirubah ke bentuk SPK1K2,SK1PK2,SK2,PK1
􀂋Kalimat tunggal aktif  pada unsur Obyek tidak boleh dipisahkan dari unsur Predikat, sehingga P dan O dianggap satu faktorial.
􀂋 Semakin banyak unsur faktorial pada suatu kalimat (mis. dalam kalimat majemuk), makin banyak jumlah variasi kalimat (sedang +P)
6)      Sinonim
􀂋 Sinonim yaitu mengganti kata atau istilah tertentu dengan kata atau istilah lain yang mempunyai makna sama.
Contoh:
􀂄 Hasil penelitian itu belum dapat dirasakan faedahnya oleh masyarakat.
􀂄 Hasil penelitian itu belum dapat dirasakan manfaatnyaoleh masyarakat.
7)      Ekuatif
􀂋 Variasi Ekuatif dilakukan dengan cara mengubah status Predikat dan Obyek menjadi Subyek dengan menambah kata adalah.
Contoh :
􀂄 Kondisi perekonomian sekarang menyebabkan banyak karyawan yang di-PHK.
􀂄 Penyebab banyaknya karyawan yang di-PHK adalah kondisi perekonomian sekarang

MELETAKKAN KATA MODAL
􀂋 Kata modal untuk menyatakan kepastian: pasti, pernah, tentu, dst
Contoh:
􀂄 Pernah ia mengatakan pada saya tentang hal itu.
􀂄 Pasti Adi mau menolong Ibu tua itu.
􀂋 Kata modal untuk menyatakan keragu-raguan: barangkali, kira-kira, tampaknya, rasanya, mungkin, dst
Contoh:
􀂄 Sebenarnya Adi bukan anak yang bodoh.
􀂄 Tampaknya hujan akan segera turun.

MENGGUNAKAN FRASA
􀂋 Menurut para ahli bedah, sulit untuk menentukan diagnosa jika keluhan hanya berupa sakit perut.
􀂋 Anak-anak yang kurang mendapat perhatian cenderung melakukan perbuatan yang tidak
diinginkan
Sumber : suhandiah.ppt.bahasa indonesia

SQL 2

PEMBAHASAN SOAL SERTIFIKASI PART 1
1. Evaluate this SQL statement :
SELECT c.customer_id, o.order_id, o.order_date, p.product_name
FROM customer c, curr_order o, product p
WHERE customer.customer_id = curr_order. customer_id
AND o.product_id = p.product_id
ORDER BY o.order_amount;
This statement fails when executed. Which change will correct the problem?
  1. Use the table name in the ORDER BY clause.
  2. Remove the table aliases from the WHERE clause.
  3. Include the ORDER_AMOUNT column in the SELECT list.
  4. Use the table aliases instead of the table names in the WHERE clause.
  5. Remove the table alias from the ORDER BY clauses and use only the column name.
Jawaban : D
Ketika melakukan join beberapa table yang banyak, sehingga memudahkan dan tidak ambigu. Karena alias pada WHERE salah, seharusnya WHERE c.customer_id = o.customer_id

2. Seniority is based on the number of years a student has been enrolled at the university. You must
create a report that displays each student’s name, id number, and the number of years enrolled.
The years enrolled must be rounded to a whole number, based on the number of months from the date enrolled until today. which    statements produces the required result ?
a. SELECT first_name||’,’||last_name “Student Name, id ”id”, enroll_date,
b. TRUNC(SYSDATE,’YY’) – TRUNC(enroll_date,’YY’) “Seniority” FROM student;
c.  SELECT first_name||’,’||last_name “Student Name, id ”id”, enroll_date,                 ROUND(MONTHS_BETWEEN(SYSDATE,enroll_date)/12) “Seniority”  FROM student
d. SELECT first_name||’,’||last_name “Student Name”, id ”id”, enroll_date, ROUND(SYSDATE) – ROUND(enroll_date) “Seniority”
FROM student;
e. SELECT first_name||’,’||last_name “Student Name, id ”id”, enroll_date,
(ROUND((SYSDATE) – ROUND(enroll_date)) /12 “Seniority” FROM student
Jawaban : D
Enroll-date = tanggal sekarang
Sysdate = hari sekarang
Memakai ROUND tetapi tidak memakai /12
3. The EVENT table contains these columns:
EVENT_ID NUMBER
EVENT_NAME VARCHAR2(30)
EVENT_DESC VARCHAR2(100)
EVENT_TYPE NUMBER
LOCATION_ID NUMBER
You have been asked to provide a report of the number of different event types at each location. Which SELECT statement will produce the desired result?
  1. SELECT UNIQUE(location_id), COUNT(event_type) FROM event GROUP BY location_id;
  2. SELECT location_id, COUNT(DISTINCT event_type) FROM event GROUP BY location_id;
  3. SELECT location_id, MAX(DISTINCT event_type) FROM event GROUP BY location_id
  4. SELECT DISTINCT(event_type) FROM event GROUP BY location_id;
  5. SELECT COUNT(*), DISTINCT(location_id) FROM event;
Jawaban : B
DISTINCT = menampilkan secara unik
DISTINCT menurut event_type, GROUP BY dengan kolom location_id
4. Evaluate this SQL statement:
SELECT supplier_id, AVG(cost)
FROM product
WHERE AVG(list_price) > 60.00
GROUP BY supplier_id
ORDER BY AVG(cost) DESC;
Which clause will cause an error?
  1. SELECT
  2. ORDER BY
  3. WHERE
  4. GROUP BY
Jawaban : C
Pada perintah WHERE penulisan AVG(list_price) > 60.00, salah karena Group Function AVG seharusnya tidak dipakai, sehingga menjadi Sub Query
SELECT supplier_id, AVG(cost)
FROM product
WHERE list_price > 60.00
(SELECT AVG(list_price)
FROM product)
GROUP BY supplier_id
ORDER BY AVG(cost) DESC;
5. Which statement type would be used to remove transactions more than one year old from the TRX table ?
    1. DCL
    2. DDL
    3. DML
    4. DRL
    5. TCL
Jawaban : C
Karena DELETE ada pada DML
DML juga bisa, SELECT,INSERT,UPDATE,DELETE,MERGE
6. Which Database Objects not incluided in a Oracle Database
  1. Table
  2. Sequence
  3. Constraint
  4. Synonym
  5. Index
Jawaban : C
Karena objek-objek database yaitu: table,view,synonym,sequence,index. Kecuali Constraint
7.            Evaluate this SELECT statement:
SELECT employee_id, name FROM employee
WHERE employee_id NOT IN
(SELECT employee_id FROM employee
WHERE department_id = 30 AND job = ‘CLERK’);
What would happen if the inner query returned a NULL values?
    1. A syntax error would be returned
    2. No rows would beselected from the employee tables
    3. All the EMPLOYEE_ID and NAME values in the EMPLOYEE table would be displayed
    4. Only the rows with EMPLOYEE_ID values equal to NULL would be included in the results
Jawaban : B
Sintak benar tapi tabel kosong karena tidak teridentifikasi
8.            You query the database with the SELECT statement:
SELECT COUNT(instructor_id)
FROM class;
Which value is displayed?
    1. 2
    2. 3
    3. 4
    4. 5
    5. The statement will NOT execute succesfully

Jawaban : C
Terdapat 4 baris yang terisi pada kolom INSTRUCTOR_ID yaitu: 4,1,4,2

3 Jan 2012

Perilaku Dalam Berorganisasi materi 8 -13

Pert 8 Struktur Organisasi

 
Struktur Organisasi merupakan suatu pembagian, pengelompokan dan pengordinasian tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Struktur Organisasi merupakan bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi. Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan. Tujuan Struktur Organisasi yaitu :
·         Membagi pekerjaan yang harus dilakukan ke sejumlah departemen
·         Membagi-bagi tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan masing-masing pekerjaan
·         Mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi
·         Membangun hubungan antar individu, kelompok dan departemen
·         Menetapkan garis wewenang
·         Mengalokasikan dan menggunakan secara efektif sumber daya organisasi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yaitu strategi organisasi, skala organisasi, teknologi, dan lingkungan. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi disusun diantara para manajer dan bawahan, kemudian besarnya organisasi berpengaruh terhadap pembuatan struktur organisasi serta ditopang oleh kemajuan teknologi dan perkembangan lingkungan internal maupun eksternal organisasi. Unsur-unsur dalam struktur organisasi yaitu pembagian kerja (division of work), pengelompokan pekerjaan (departmentalization), penentuan relasi antar bagian organisasi (hierarchy), formalisasi.
·         Pembagian Kerja (Division of work)
Upaya untuk menyederhanakan seluruh kegiatan dan pekerjaan yang telah disusun dalam proses perencanaan yang mungkin saja bersifat komplek menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut.

·         Pengelompokan Kerja (Departmentalization)
Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan criteria tertentu. Setelah pekerjaan dispesifikasikan, kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis.

·         Penentuan relasi antar bagian organisasi (Hierarchy)
Hierarcy adalah proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Terdapat 2 konsep penting dalam hierarchy, yaitu rantai komando dan rentang kendali. Rantai komando menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi, misalnya hingga hirarki yang paling rendah. Rentang Komando ini juga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana. Sedangkan rentang kendali yaitu terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada manajer departemen atau bagian tertentu.
·         Formalisasi
Tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi itu dibakukan, seperti :
·         Prosedur terdefinisi dengan jelas
·         Aturan ditetapkan dan dilakukan sesuai ketentuan


Pert 9 Organisasi Formal dan Informal

ORGANISASI FORMAL
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya
 
Organisasi formal memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Terstruktur
  2. Kaku
  3. Terumuskan
  4. Tahan lama
sebuah organisasi formal memiliki strukstur yang terumuskan dengan baik. Struktur ini menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran, dan melalui apa komunikasi berlangsung.
Contoh organisasi formal adalah : Perusahaan, Badan Pemerintah, Sekolah, Negara
 Organisasi Informal kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Organisasi Informal memiliki ciri-ciri :
  1. Lepas
  2. Fleksibel
  3. Tidak terumuskan
  4. Spontan
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar, maupun tidak sadar. Kerapkali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan-hubungan antara para anggota, bahkan tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh Organisasi Informal : Arisan ibu-ibu, Orang-orang di kendaraan umum, sekumpulan penonton yang menyaksikan sepak bola
Jenis Kelompok Informal
a) Horizontal Cliques
Yaitu kelompok informal yang keanggotaannya terdiri dari orang-orang yang berada pada tingkatanmanajemen yang sama dan bekerja dalambidang yang sama.
b) Vertical Cliques
Yaitu kelompok informal yang keanggotaannya terdiri dari orang-orang yang berada pada tingkatanmanajemen yang berbeda-beda, akan tetapi dalamsuatu bidang yang sama
c) Random Cliques
Yaitu kelompok informal yang keanggotaannya terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai tingkatan manajemen dan yang berasal dari berbagai bidang.

Struktur Organisasi Formal
• Organisasi Garis
– Ciri-ciri:
            1. Adanya kesatuan Perintah
            2. Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
            3. Organisasi tergantung pada satu pemimpin
– Kelebihan
            • Pengambilan keputusan cepat
            • Pengendalian lebih mudah
            • Solidaritas antar karyawan tinggi
 –Kelemahan
            • Pemimpin cenderung otokratis
            • Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
            • Membatasi kesempatan karyawan untuk
 Organisasi Garis & Staf
– Ciri-ciri:
            1. Umumnya digunakan untuk organisasi besar
            2. Bidang tugas beraneka ragam sehinggamemerlukan bantuan staf.
            3. Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
– Kelebihan
            • Pembagian tugas jelas
            • Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
            • Penempatan orang pada tempat yang tepat
            • Koordinasimudah dijalankan
– Kelemahan
            • Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
            • Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
            • Solidaritas antar karyawam rendah
Kelebihan dan Kekurangan Organisasi Informal
• Kelebihan
            – Memberi dukungan terhadap organisasi
            – Menstimulasi komunikasi sebagai alat komunikasi tambahan
            – Pemuas kepentingan sosial
• Kekurangan
            – Sumber desas desus
            – Menciptakan konflik
            – Mendorong penolakan terhadap perubahan organisasi

 Pert 10 Kebijaksanaan SDM


Rekrutmen : Proses pencarian atau mengundang calon-calon tenaga kerja yang mempunyai kemampuan sesuai dengan rencana dan kebutuhan organisasi di waktu tertentu, untuk melamar kerja.
Seleksi : Proses memilih seseorang dari kelompok pelamar yang paling cocok atau mampu menduduki posisi tertentu dan untuk organisasi.

Rekrutmen merupakan upaya perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan tenaga kerja. Metode rekrutmen internal yaitu, penataran, pemindahan, pengangkatan, penempatan, inventarisasi keahlian. Jenis rekrutmen:
·         Rekrutmen Internal
Proses untuk mendapatkan tenaga kerja atau sumber daya manusia yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan tenaga kerja yang sudah ada atau yang sudah dimiliki oleh perusahaan.
·         Rekrutmen Eksternal
Perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau sumber daya manusia yang akan ditempatkan pada suatu jabatan tertentu dengan memperolehnya dari luar perusahaan, atau seringkali dinamakan sebagai outsourcing.

Keuntungan dari rekrutmen internal, biaya relatif murah karena tidak perlu proses seleksi seperti rekrutmen eksternal, organisasi mengetahui pekerja yang memiliki kemampuan untuk jabatan yang kosong, pekerja memiliki motivasi yang tinggi karena mengetahui kemungkinan peningkatan, pengembangan karier jelas, pekerja telah memahami secara baik kebijakan, prosedur, ketentuan dan kebiasaan organisasi. Sedangkan untuk kerugian dari rekrutmen internal yaitu tidak selalu memberikan perspektif baru dan pekerja yang dipromosikan akrab dengan bawahannya sehingga sulit menjalankan kewenangan dan kekuasaannya.
Keuntungan dari rekrutmen eksternal yaitu, memiliki gagasan dan pendekatan baru, bekerja mulai dengan lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi pengalaman, tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang sekarang. Sedangkan, untuk kerugian dari rekrutmen eksternal yaitu, moral dan komitmen karyawan rendah dan periode penyesuaian yang relatif lama.


Penilaian Kerja
Proses mengukur prestasi kerja pegawai berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, dengan cara membandingkan sasaran dengan persyaratan deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan.
Tujuan dan manfaat dari penilaian kerja :
·         Performance Improvement : memungkinkan pegawai dan manajer untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja.
·         Compensation Adjustment : membantu pengambilan keputusan untuk menentukan siapa saja yang berhak meneriman kenaikan gaji.
·         Placement decision : menentukan promosi, transfer, dan demosi.
·         Training and Development needs : mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan.
·         Career planning & development : memandu untuk menentukan jenis dan potensi karir yang dapat dicapai.
·         Staffing process deficiencies : mempengaruhi proses perekrutan pegawai.
·         Informational inaccuracoes and job-design errors : membantu menjelaskan kesalahan.
·         Equal employment opportunity : menunjukkan tidak adanya perbedaan atau diskriminasi dalam penempatan.
·         External challenges : mengetahui faktor luar yang mengganggu kinerja pegawai.
·         Feedback : umpan balik untuk individu atau perusahaan.

Elemen Penilaian Kinerja,
·         Performance Standart
        Validitas : keabsahan standar penilaian (sesuai dan relevan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai).
        Agreement : standart penilaian disetujui dan diterima oleh semua pegawai.
        Realistis : dapat dicapai sesuai dengan kemampuan.
        Obyektif : Mampu mencerminkan keadaan yang sebenarnya tanpa menambah atau mengurangi kenyataan.
·         Criteria for Managerial Performance
        People-based criteria : dibuat berdasarkan kemampuan pribadi.
        Product-based criteria : kriteria dibuat berdasarkan jenis output yang akan dicapai.
        Behaviour-based criteria : dibuat berdasarkan perilaku-perilaku yang diharapkan sesuai dengan aspek-aspek hukum, dan etika.
·         Performance Measures
·         Menggunakan sistem penilaian yang relevan.

Masalah dalam Penilaian Kinerja,
·         Halo Effect : satu aspek penilaian mempengaruhi aspek lainnya.
·         Liniency Effect : harus berbuat baik pada pegawai.
·         Severity Effect : harus menekan pegawai.
·         Central Tendency : menilai rata-rata.
·         Assimilation Effect : penilai cenderung menyukai pegawai yang mempunyai ciri-ciri atau sifat seperti mereka.
·         Differential Effect : penilai cenderung menyukai pegawai yang mempunyai ciri-ciri atau sifat yang tidak ada pada dirinya.
·         Recency Effect : memberikan penilaian atas dasar perilaku yang baru disaksikan.

Pert 11 Budaya Organisasi

Budaya Organisasi merupakan nilai-nilai dan norma yang dianut dan dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dengan lingkungan dimana organisasi tersebut menjalankan kegiatannya. Fungsi budaya itu sendiri sebagai pembatas peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan yang lainnya, memberikan identitas tertentu bagi anggotanya, membangun komitmen dan stabilitas sistem sosial, dan juga sebagai mekanisme control perilaku individu dalam organisasi.
5 Tahap perubahan budaya :
·         Deformative (Tahap gagasan perubahan) yaitu perubahan budaya belum benarbenar terjadi, baru sebatas gagasan yang menegaskan bahwa perubahan budaya perlu dilakukan. Pada tahap ini biasanya terjadi shock therapy dan mendramatisir pemaparan perlunya perubahan budaya.
·         Reconsiliative (Tahap dukungan gagasan perubahan) yaitu adanya dukungan berbagai pihak terhadap gagasan perubahan budaya. Pada tahap ini terjadinya negosiasi terhadap pelaku budaya baik dari pihak inisiator atau pendorong perubahan maupun pihak yang tidak setuju perubahan budaya.
·         Acculturative (Tahap komunikasi dan komitmen) yaitu terjadinya komunikasi yang intensif terhadap kesepakatan yang diperoleh pada tahap sebelumnya untuk menciptakan komitmen.
·         Enactive (Tahap pelaksanaan perubahan) yaitu pelaksanaan hasil pemikiran, pembahasan dan diskusi tentang budaya baru. Pelaksanaan ini terdapat 2 bentuk:
        personal enactment (masingmasing individu melakukan tindakan yang memungkinkan budaya menjadi bagian dari kehidupan mereka).
        collective enactment (para pelaku budaya secara bersamasama memecahkan persoalan cultural yang selama ini masih menggantung).
·         Formative (Tahap pembentukan struktur dan bentuk budaya) yaitu saat membentuk dan mendesain struktur budaya sehingga budaya yang dulunya invisible menjadi visible bagi semua anggaota organisasi.

Pendekatan Perubahan Budaya,
·         Pendekatan agresif (Aggressive approach) : Perubahan budaya dengan menggunakan pendekatan kekuasaan, nonkolaboratif, membuat konflik, sifatnya dipaksakan, sifatnya winlose, unilateral dan menggunakan dekrit.
·         Pendekatan jalan damai (Conciliative approach) : Perubahan budaya dilakukan secara kolaboratif, dipecahkan bersama, winwin, integratif dan memperkenalkan budaya yang baru terlebih dahulu sebelum mengganti budaya yang lama.
·         Pendekatan korosif (Corrosive approach) : Perubahan budaya yang dilakukan dengan pendekatan informal, evolutif, tidak terencana, politis, koalisi dan mengandalkan networking. Budaya lama sedikit demi sedikit dirusak dan diganti dengan budaya baru.
·         Pendekatan indoktrinasi (Indoctrinative approach) : Pendekatan yang bersifat normative dengan menggunakan program pelatihan dan pendidikan ulang terhadap pemahaman budaya yang baru.

Resistensi Budaya,
·         Culture of denial (Pengingkaran) : Munculnya persepsi tentang pengingkaran komitmen perusahan kepada karyawan untuk tetap mempertahankan lingkungan kerja yang kondusif.
·         Culture of fear (Ketakuatan) : Munculnya kekhawatiran, stres, depresi dan takut terhadap dampak perubahan yang akan terjadi.
·         Culture of cynism (Sinisme) : Munculnya persepsi bahwa perubahan budaya hanya rekayasa sebagian orang dan tidak sungguhsungguh serta hanya untuk kepentingan sebagian pihak saja.
·         Culture of selfinterest (Mementingkan diri sendiri) : Munculnya sikap dan perilaku mementingkan diri sendiri dengan mencari peluang di luar perusahaan.
·         Culture of distrust (Ketidakpercayaan) : Munculnya perasaan saling curiga terhadap sesama mitra kerja (horizontal) dan kepada eksekutif (vertical).
·         Culture of anomie (Ketidakstabilan social) : Munculnya perubahan sosial akibat perubahan gaya kepemimpinan, sikap, pola pikir dan perilaku yang lama.

Bentuk Reaksi terhadap perubahan budaya,
·         Active acceptance yaitu karyawan menerima apa adanya perubahan budaya.
·         Selective reinvention yaitu karyawan mencoba mendaur ulang beberapa elemen budaya lama seolaholah menjadi budaya baru.
·         Reinvention yaitu secara umum karyawan enggan melakukan perubahan.
·         General acceptance yaitu karyawan mau menerima perubahanmeski tidak sepenuhnya, ada beberapa yang ditolak dengan asumsi budaya lama lebih cocok.
·         Dissonance yaitu karyawan mengalami keraguan antara menerima dan menolak perubahan.
·         General rejection yaitu secara umum karyawan menolak perubahan meski perubahan masih diterima dengan alasan budaya lama tidak lagi kondusif.
·         Reinterpretation yaitu secara umum karyawan mencoba menginterpretasikan perubahan dan menyesuaikan diri.
·         Selective reinterpretation yaitu karyawan menginterpretasikan kembali beberapa komponen budaya dan menolak sebagian yang lain.
·         Active rejection yaitu karyawan serta merta menolak perubahan budaya.

 P Pert 12 Perubahan Organisasi

engertian Rekrutmen
• Proses pencarian atau mengundang calon-calon tenaga kerja yang mempunyai kemampuan sesuai dengan rencana dan kebutuhan organisasi di waktu tertentu, untuk melamar kerja
Seleksi
• Proses memilih seseorang dari kelompok pelamar yang paling cocok/mampu menduduki posisi tertentu dan untuk organisasi.
Rekrutmen
• Upaya perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalamperencanaan tenaga kerja
• Jenis rekrutmen:
– Rekrutmen Internal
• proses untuk mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang dibutuhkan denganmempertimbangkan tenaga kerja yang sudah ada atau yang sudah dimiliki oleh perusahaan
– Rekrutmen Eksternal
• perusahaanmendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan ditempatkan pada suatu jabatan tertentu dengan memperolehnya dari luar perusahaan, atau seringkali dinamakan sebagai outsourcing
Metode Rekrutmen
• Penataran/upgrading
• Pemindahan/mutasi
• Pengangkatan ( promosi )
• Penempatan pekerjaan
• Inventarisasi keahlian
Keuntungan Rekrutmen Internal
– Biaya relatif murah, karena tidak perlu proses seleksi seperti rekrutmen external.
– Organisasi mengetahui pekerja yang memiliki kemampuan untuk jabatan yang kosong.
– Pekerja memiliki motivasi yang tinggi krn mengetahui kemungkinan peningkatan
– Pengembangan karier jelas
– Pekerja telah memahami secara baik kebijakan, prosedur, ketentuan dan kebiasaan organisasi.
Kerugian Rekrutmen internal
• Tidak selalu memberikan perspektif baru
• Pekerja yang dipromosikan akrab dengan bawahannya sehingga sulit menjalankan kewenangan dan kekuasaannya.
Rekrutmen :Eksternal
• Media :koran,jurnal perdagangan,radio,TV
• Badan penyalur tenaga kerja
• Pemerintah
• Swasta
• Lembaga pendidikan :mahasiswa magang,iklan kampus
Tujuan & Manfaat
• Performance Improvement : memungkinkan pegawai dan manajer untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja
• Compensation Adjustment: membantu pengambil keputusan untuk menentukan siapa saja yg berhak meneriman kenaikan gaji
• Placement decision: Menentukan promosi, transfer, dan demosi
• Training and Development needs: mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan
Tujuan & Manfaat (Cont’d)
• Career planning & development: memandu untuk menentukan jenis dan potensi karir yang dapat dicapai
• Staffing process deficiencies: mempengaruhi proses perekrutan pegawai
• Informational inaccuracoes and job-design errors: membantu menjelaskan kesalahan
• Equal employment opportunity: menunjukkan tidak adanya perbedaan/diskriminasi dalam penempatan
• External challenges: mengetahui faktor luar yg mengganggu kinerja pegawai
• Feedback: umpan balik untuk individu/perusahaan
Elemen Penilaian Kinerja
• Performance Standart
– Validitas: keabsahan standar penilaian (sesuai dan relevan dengan jenis pekerjaan yg akan dinilai)
– Agreement: standart penilaian disetujui dan diterima oleh semua pegawai
– Realistis: dapat dicapai sesuai dengan kemampuan
– Obyektif: Mampu mencerminkan keadaan yg sebenarnya tanpa menambah/mengurangi kenyataan
Elemen Penilaian Kinerja (Cont’d)
• Criteria for Managerial Performance
– People-based criteria: dibuat berdasarkan kemampuan pribadi
– Product-based criteria: kriteria dibuat berdasarkan jenis outpun yang akan dicapai
– Behaviour-based criteria: dibuat berdasarkan perilaku-perilaku yg diharapkan sesuai dengan aspekaspek hukum, dan etika
• Performance Measures
– Menggunakan sistem penilaian yg relevan
Sumber data
Sumber data untuk ukuran penilaian kerja :
– Data produksi (langsung/tak langsung)
– Data personalia :
• Ketidakhadiran, keterlambatan, masa kerja, lamanya pelatihan, kejadian lainnya.
– Pertimbangan lainnya
• Hambatan politis (kejadian yang umum terjadi dalam organisasi)
• Hambatan antar pribadi (antar karyawan)
Masalah dalam Penilaian Kinerja
• Halo Effect_satu aspek penilaian mempengaruhi aspek lainnya
• Liniency Effect_harus berbuat baik pada pegawai
• Severity Effect_harus menekan pegawai
• Central Tendency_menilai rata-rata
• Assimilation Effect_penilai cenderung menyukai pegawai yg mempunyai ciri-ciri atau sifat seperti mereka
• Differential Effect_ penilai cenderung menyukai pegawai yg mempunyai ciri-ciri atau sifat yg tidak ada pada dirinya
• Recency Effect_memberikan penilaian atas dasar perilaku yg baru disaksikan
Format penilaian
• SIAPA YANG MELAKUKAN PENILAIAN
• KAPAN PENILAIAN DILAKUKAN
• INSTRUMEN YANG AKAN DIGUNAKAN

Pert 13 Stress Kerja & Konflik
STREES KERJA & KONFLIK
Pengertian  STREES
• Adalah tekanan fisik dan psikologis yg dirasakan seseorang ketika menghadapi hambatan, tuntutan atau peluang yg luar biasa dimana hasilnya dianggap tidak pasti dan penting
• Sumber Stress
• Individu
– keluarga
– Ekonomi
– persepsi; dll
• Lingkungan
– Politik
– ekonomi
– Teknologi; dll
• Organisasi
– Tugas
– Sarana
– kepemimpinan
 Dampak Stress
• STRESS
– Sakit kepala
– Tekanan darah tinggi
– Sakit hati
– Depresi
– Gelisah
– Selalu tidak puas
– Produktivitas rendah
– Sering absen
– keluar
• Mengelola Stress
• Pendekatan individu
– Pengelolaan waktu, relaksasi, sosialisasi
• Pendekatan organisasi
– Penempatan yang sesuai
– Merancang ulang pekerjaan
– Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan
– Komunikasi yg efektif
– Memperbaiki program kesejahteraan bg karyawan
– Konflik
• Suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif (Robbins, 1996)
• konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentangan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia. Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat, persaingan dan permusuhan (Luthans,1981) .
• Konflik Organisasi
Ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota / kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumberdaya-sumberdaya yang terbatas atau karena adanya perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.
• Penyebab Komunikasi
• Struktur Organisasi
• Pribadi
• Pandangan tentang Konflik
• Pandangan Lama
– Konflik dapat dihindarkan.
– Konflik disebabkan oleh kesalahan-kesalahan manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi atau oleh pengacau.
– Konflik menganggu organisasi dan menghalangi pelaksanaan optimal.
– Tugas manajemen adalah menghilangkan konflik.
– Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan penghapusan konflik
• Pandangan Tentang Konflik
• Pandangan Baru
– Konflik tidak dapat dihindarkan
– Konflik timbul karena banyak sebab, termasuk struktur organisasi, perbedaan tujuan yang tidak dapat dihindarkan, dll
– Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan organisasi dalam berbagai derajat
– Tugas menajemen adalah mengelola tingkat konflik dan penyelesaiannya
– Pelaksanaan kegiatan organisasi yang membutuhkan tingkat konflik yang moderat
• Jenis-jenis Konflik
1. Konflik intrapersonal
2. Konflik antar individu/konflik interpersonal
3. Konflik antar individu dan kelompok
4. Konflik kelompok dan kelompok
5. Konflik antar organisasi
Macam Konflik
• 1. Konflik Intrapersonal
• Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri.
• Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
• 1. Konflik Intrapersonal (cont’d)
• Tiga macam bentuk konflik itrapersonal:
– Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
– Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
– Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
• 2. Konflik Interpersonal
• Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan.
• Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
• Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.
• 3. Konflik antar individu dan kelompok
• Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
• Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.
• 4. Konflik kelompok dan kelompok
• Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi -organisasi.
• Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.
• 5. Konflik antar organisasi
• Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
• Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.
• Metoda Pengelolaan Konflik
• Stimulasi Konflik
– Memasukkan orang luar ke dalam kelompok
– Restrukturisasi
– Bonus/insentif untuk mendorong persaingan
– Pemilihan manajemen yang tepat
– Perlakuan yang berbeda dari kebiasaan
– Pengurangan Konflik
– Mengganti tujuan yg menimbulkan konflik dengan tujuan yang lebih bisa diterima
• Metoda Pengelolaan Konflik (cont’d)
• Penyelesaian Konflik
– Dominasi/penekanan
• Kekerasan, yg bersifat penekanan otokratik
• Penenangan, bersifat diplomatis
• Penghindaran, manajer tidak tegas memutuskan
• Aturan mayoritas, voting
– Kompromi
• Pemisahan
• Arbitrase (perwasitan)
• Kembali ke peraturan-peraturan yang berlaku
• Penyuapan, adanya kompensasi pertukaran
– Pemecahan masalah integratif
• Konsensus, sepakat untuk mencari kesepakatan
• Konfrontasi, dipertemukan langsung
• Tujuan-tujuan yang lebih tinggi
• Konflik Lini – Staf
• Sumber:
– Perbedaan umur & pendidikan generation gap
– Perbedaan tugas
• Lini: teknis generalis
• Staf: spesialis
– Perbedaan sikap
• Staf ingin menunjukkan eksistensinya pada lini
– Perbedaan posisi
– Konflik Lini – Staf (cont’d)
• Pandangan Lini
– Staf melangkahi wewenangnya
– Staf tidak memberi nasehat yang bermanfaat
– Staf menumpang keberhasilan lini
– Staf memiliki pandangan sempit
• Konflik Lini – Staf (cont’d)
• Pandangan Staf
– Lini kurang memanfaatkan staf
– Lini menolak gagasan-gagasan baru
– Lini memberi wewenang terlalu kecil kepada staf
• Penanggulangan Konflik Lini – Staf
• Tanggung jawab lini dan staf harus ditegaskan
• Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan lini dan staf
• Mengajarkan lini untuk menggunakan staf
• Mendapatkan pertanggungjawaban staf akan hasil-hasil